BEBERAPA cabang olahraga di bawah KONI Riau yang akan ikut dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) Remaja 2014 di Jawa Timur, diharapkan secepatnya mempersiapkan atletnya. Hingga rapat panitia persiapan kontingen PON Remaja KONI Riau, Kamis (25/9), ada beberapa cabang yang belum mempersiapkan atletnya, di antaranya tenis, sepakbola, bulutangkis, dan beberapa cabang lainnya.
Himbauan tersebut disampaikan Wakil Ketua I KONI Riau, H Zulkifli Saleh, yang juga ketua panitia persiapan kontingen PON Remaja KONI Riau, dalam rapat dengan panitia dan masing-masing pengurus provinsi (pengprov) masing-masing cabang, di Gedung KONI Riau Jl Gajah Mada Pekanbaru, Kamis (25/9). Hadir dalam rapat tersebut antara lain Wakil Ketua II H Abdul Lapiz, Wakil Ketua III H Asmawie Mukri, Sekretaris Umum H Darmansyah, Bendahara H Moech Roem, Ketua Bidang Organisasi Edward Sanger, Wakil Sekretaris I Denni Hermanto, Wakil Sekretaris II Ahmadsyah Harrofie, seluruh panitia, dan utusan pengprov cabang olahraga.
Dalam rapat tersebut Zulkifli Saleh meminta masing-masing cabang memaparkan persiapan yang telah dilakukan. Ada beberapa cabang yang sudah memilih atletnya dan sebagian akan terjun ke Pekan Olahraga Wilayah (Popwil) di Jambi, November mendatang. Namun ada beberapa cabang yang memang masih belum melakukan persiapan, ada yang sedang seleksi, ada yang akan melakukan seleksi, dan sebagainya.
PON Remaja 2014 akan memainkan 15 cabang olahraga yang diperuntukkan bagi atlet berusia maksimal 17 tahun pada 31 Desember 2014. Ada beberapa cabang yang langsung ikut dengan kuota terbatas. Misalnya tenis, tenis meja, dan bulutangkis masing-masing provinsi diberi kuota 2 atlet putra dan putri, yang akan turun di tiga nomor, yakni tunggal putra, tunggal putri dan ganda campura. Cabang lain yang dibatasi kuaota adalah renang (4 atlet), atletik (5), silat (5), panahan (4), dan anggar (6). Kemudian, ada beberapa cabang yang harus ikut kualifikasi, yakni basket, voli, dan sepakbola.
Zulkifli Saleh berharap, masing-masing pengprov cabang yang ikut di PON Remaja ini, serius dan bersungguh-sungguh dalam mempersiapkan atletnya. “Kami dari KONI telah membentuk tim pemantau yang tugasnya memantau persiapan para atlet,” jelas Zulkifli.
Dalam PON Remaja pertama ini, maksimal kontingen Riau akan diperkuat 130 orang yang terdiri dari atlet, pelatih, dan ofisial. Namun, itu nanti tergantung pada cabang olahraga yang harus lewat kualifikasi. Karena kebanyakan yang ikut kualifikasi adalah olahraga beregu, kalau lolos semua, Riau akan turun dengan kekuatan maksimal. Sejauh ini, basket putri sudah dipastikan ikut setelah lolos dalam kualifikasi di Lampung beberapa waktu lalu. Namun, menurut Zulkifli, KONI masih mempertimbangkan atlet-atlet yang lolos kualifikasi namun dengan batas minimal, terutama cabang yang terukur.
“Kami akan mendiskusikan lagi baik-buruknya mengirim atlet yang lolos namun dengan batas minimal. Pertimbangannya adalah untuk psikologis si atlet sendiri, dan untuk pembinaan ke depan. Namun, tidak semua atlet yang ikut dipatok medali. Ada beberapa cabang andalan yang memang dibebankan medali,” jelas Zulkifli lagi.
Sejauh ini, KONI terus melakukan koordinasi dengan pengprov cabang olahraga dan Dispora Provinsi Riau untuk atlet-atlet PPLP. “Ini penting agar kami tahu perkembangan para atlet hingga keberangkatan nanti, termasuk apa-apa saja kebutuhan mereka selama latihan, termasuk gizi dan peningkatan beban latihan,” ujarnya lagi.
Ketua panitia pengarah persiapan PON Remaja, H Abdul Lapiz juga senada dengan Zulkifli Saleh. Menurut Lapiz, apapun yang terjadi, seluruh pengprov harus serius dalam mempersiapkan atletnya. “Kita sudah berkomitmen, PON Remaja 2014 tetap orientasinya prestasi, bukan jalan-jalan,” jelas Lapiz.***