PEKANBARU – Panitia Pelaksana Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VIII 2014 Indragiri Hulu (Inhu) berharap Pemprov Riau membantu dana penyelenggaraan karena dana yang dialokasikan oleh Pemkab Inhu untuk iven ini, telah terserap untuk pembangunan dan perbaikan beberapa arena (venues) yang akan digunakan untuk pertandingan. Selain itu, panitia juga berharap bantuan berbentuk pinjaman peralatan olahraga dari pihak Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Riau.
Kepala Dinas Budaya, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Budparpora) Inhu yang juga panitia bidang pertandingan Porprov 2014, Armansyah, menjelaskan hal itu dalam rapat antara tim Pengawas dan Pengarah (Wasrah) dengan panitia pelaksana di aula KONI Riau, Selasa (12/8). Rapat tersebut dipimpin Ketua KONI Riau H Emrizal Pakis, Ketua I H Zulkifli Saleh, Ketua II H Abdul Lapiz, para ketua bidang, anggota tim Wasrah, perwakilan Biro Keuangan Pemprov Riau, Dispora Riau, dan perwakilan dari Pengprov Cabor.
Armansyah menjelaskan, pihaknya sudah bekerja keras dalam mempersiapkan Porprov Riau 2014 yang rencananya akan dibuka 18 Oktober tersebut. “Selain mempersiapkan arena pertandingan, baik membangun baru maupun memperbaiki, kami juga sudah mempersiapkan semuanya, baik persiapan pertandingan, akomodasi, konsumsi, dan lainnya,” jelas Armansyah.
Hanya saja, tidak semuanya bisa diselesaikan oleh panitia pertandingan di Inhu. Mereka kesulitan dalam hal anggaran dana penyelenggaraan dan peralatan 18 cabang olahraga yang akan dipertandingkan. Untuk itu, pihaknya berhadap Pemprov Riau membantu dalam pendanaan melalui APBD-P dan Dispora Riau membantu meminjamkan peralatan yang sebelumnya telah dipakai dalam perhelatan PON 2012.
Menanggapi hal itu, Ketua KONI Riau H Emrizal Pakis menjelaskan bahwa untuk dana, panitia di Inhu harus menghitung lagi berapa kebutuhan dana secara detail. “Saya dengar Pemkab Inhu sudah mengajukan ke APBD-P Provinsi, besarannya saya kurang detail. Tetapi apakah itu memungkinkan sementara APBD-P hingga kini masih dalam pembahasan dan belum tahu kapan selesai. Jikapun selesai, belum tahu juga apakah disetujui,” jelas Emrizal.
Kemungkinan terburuk, kata Emrizal, KONI Riau akan mengucurkan bantuan yang selama ini sudah dialokasikan. Tetapi kalau dana dari APBD-P disetujui, maka dana dari KONI tersebut akan dialihkan untuk hal lain, misalnya untuk persiapan dan keberangkatan atlet Riau ke PON Remaja di Jawa Timur, bulan Desember. “Kita berdoa semoga disetujui di APBD-P nanti, tetapi Pemkab Inhu juga harus tetap mencari sumber dana lain,” kata Emrizal lagi.
Dalam rapat tersebut juga dibahas tentang persiapan beberapa arena pertandingan yang masih belum fiks. Misalnya cabang tinju yang dalam rapat sebelumnya direkomendasikan di luar gedung menggunakan tenda seperti dalam Porprov sebelumnya di Inhil, masih mungkin akan dipertandingkan di dalam gedung. Alasannya, kata Armansyah, tenda yang rencananya akan dipinjam dari Inhil, dipakai untuk MTQ Provinsi Riau yang juga digelar di Tembilahan pada 8 Oktober.
Namun, Ketua Pengprov Pertina Riau, Robin Hutagalung menjelaskan bahwa dia akan turun langsung dalam persiapan pertandingan tinju, dan akan mengupayakan agar tetap dimainkan di luar gedung. “Di Porprov Inhil, tinju adalah cabang olahraga yang paling banyak ditonton masyarakat setelah sepakbola. Jadi kalau diselenggarakan di gedung, takutnya akan membludak,” jelas Robin.
Tentang rencana peminjaman peralatan olahraga, seluruh pengprov cabor mengatakan siap untuk meminjamkan asal ada rekomendasi dari Dispora Riau dan Bagian Perlengkapan Pemprov Riau. Kepala Dispora Riau, Drs Edi Satria menjelaskan, pada prinsipnya, agar pesta olahraga Riau ini lancar, pihaknya menyetujui. “Prinsipnya kami setuju meminjamkan jika barangnya memang tersedia. Kalau tak tersedia, maka panitia harus membeli atau menyewa dari provinsi lain atau dari Pengurus Besar (PB) cabang olahraga,” jelas mantan Camat Tampan, Pekanbaru, ini.