PEKANBARU – Karena penyelenggaraan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Riau 2014 kian dekat, Ketua KONI Riau H Emrizal Pakis meminta seluruh jajaran KONI Riau maupun panitia pelaksana di Indragiri Hilir (Inhil) terus bekerja keras melakukan persiapan. Hal itu dilakukan agar dalam penyelenggaraan nanti tak ada halangan yang berarti yang akan menggangu pesta olahraga antar-kabupaten di Riau ini.
Emrizal menegaskan hal ini dalam Rapat Pleno Persiapan Porprov dan PON Remaja, di ruang rapat KONI Riau, Pekanbaru, Kamis (7/8/2014). Dalam rapat tersebut hadir Wakil Ketua I KONI Riau H Zulkifli Saleh, Wakil Ketua II H Abdul Lapiz, Wakil Ketua III H Asmawie Mukri, Sekretaris Umum H Darmansyah, Bendahara Umum Moech Roem, ketua-ketua bidang di KONI Riau, dan perwakilan dari beberapa pengurus olahraga provinsi (Pengprov).
Ada beberapa hal yang disampaikan Emrizal dalam rapat tersebut, baik tentang venue (arena) pertandingan maupun persiapan lainnya. Tentang arena tinju misalnya. Semula pihak panitia akan menggunakan bekas gedung bioskop di Rengat, yang juga akan menjadi arena cabang pencak silat. Karena cabang tinju diperkirakan akan dipadati penonton, banyak masukan agar tempatnya tidak di gedung, tetapi di outdoor menggunakan tenda.
“Seperti di Porprov Inhil sebelumnya, menggunakan tenda di luar ruangan akan lebih simpel dan bisa mengantisipasi membludaknya penonton,” jelas Emrizal.
Emrizal berharap, Pengprov Pertina Riau bisa membantu menyelesaikan masalah ini. Jika itu terjadi, maka bekas gedung bioskop tersebut bisa dipakai hanya untuk cabang olahraga silat.
Untuk cabang kempo dan tarung drajat yang juga menggunakan satu gedung, Emrizal meminta agar panitia benar-benar membuat jadwal yang baik agar tidak terjadi tumpang-tindih pertandingan. “Disinergikan dengan baik agar tidak tumpang-tindih dan membingungkan peserta.”
Di cabang sepakbola, banyak yang mengeluhkan rumput Stadion Narasinga dan lapangan lain yang akan digunakan sebagai arena pertandingan, tidak bagus, gundul, tak rata, dan sebagainya. Emrizal berharap Pengprov PSSI Riau bisa membantu mengatasinya agar cabang olahraga yang paling banyak digemari masyarakat ini bisa dipertandingkan dengan baik, tanpa halangan berarti.
Begitu juga dengan cabang voli pasir (pantai) yang hingga kini persiapannya masih belum tuntas, bisa dicarikan solusinya agar cabang itu nantinya bisa dipertandingan dengan baik. “Cabang sepakbola dan voli pasir juga perlu dimaksimalkan venue-nya karena adanya keluhan dari beberapa KONI kabupaten/kota yang sempat melihat lapangannya,” jelas Emrizal.
Emrizal juga menyinggung tentang tempat penyelenggaraan pembukaan dan penutupan Porprov. “Saya juga mendengar keluhan sempitnya tempat pembukaan dan penutupan. Saya berharap agar hal ini segera diatasi. Pihak KONI dan panitia penyelenggara harus bekerja sama agar upacara pembukaan dan penutupan bisa tetap diselenggarakan dengan maksimal.”
Di bagian lain, Wakil Ketua I H Zulkifli Saleh meminta agar panitia dalam membuat jadwal pertandingan tidak terlalu lama. Maksudnya, ada beberapa cabang seperti sepakbola, pencak silat, panjat tebing, bolavoli dan yang lainnya yang dipertandingkan sebelum hari pembukaan, yakni 18 Oktober 2014. Zulkifli meminta agar jarak pertandingan dengan pembukaan tidak terlalu lama, maksimal H-1 atau paling lama H-2.
“Kalau dipertandingkan waktunya beda jauh dengan pembukaan, nanti ada cabang olahraga yang ketika pembukaan malah sudah menyelesaikan seluruh pertandingan. Jangan sampai itu terjadi,” jelas Zulkifli Saleh.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua II KONI Riau yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan Porprov 2014, H Abdul Lapiz, menjelaskan, pihaknya bersama panitia pelaksana lokal Inhu telah berupaya secara maksimal agar venue-venue yang digunakan nanti bisa maksimal saat hari H.
“Kami telah bekerja keras dan maksimal dalam mempersiapkan arena pertandingan. Kami berharap, pada hari H nanti semuanya benar-benar maksimal,” jelas Abdul Lapiz.***