PEKANBARU – Sebagai persiapan menghadapi Kejurnas Pra PON Jawa Barat 2016, Federasi Olahraga Karate Do Riau melakukan pemusatan latihan berjalan sejak Juli lalu hingga Kejurnas pada November 2015 di Papua.
“Kita sudah melakukan TC berjalan sejak Juli lalu dimana latihannya dilaksanakan satu kali seminggu di GOr Beladiri Kompleks Sport Centre Rumbai. Saat ini ada 18 karateka yang kita latih,” ujar koordinaator pelatih Forki Riau, St Lubis Minggu (30/11) di Pekanbaru.
St Lubis menyebutkan dalam melaksanakan TC berjalan itu, dirinya dibantu oleh enam pelatih lainnya masing-masing Syaifuddin Tote, Rafidin, Ferry Moniaga, Alam Suryo, Rusdianto dan Budi Mulya. Semua biaya TC berjalan ini, katanya, dibiayai oleh Forki Riau.
Untuk tahap awal, kata pemegang DAN IV ini, latihan memang dilaksanakan satu kali dalam seminggu, namun tiga bulan jelang Kejurnas Pra PON dipastikan latihan akan ditingkatkan frekuensinya.
“Jelang Kejurnas tentu akan kita tingkatkan. Sekarang karateka yang dibina masih diberlakukan sistem promosi dan degradasi. Artinya, karateka yang ada sekarang bisa saja diganti dengan karateka baru yang lebih potensial,” katanya.
Menurut rencana, dalam waktu dekat, kata St Lubis akan ada karateka yang promosi dan degradasi. Hal itu dikarenakan karetaka hasil Kejurprov dan Porprov akan bergabung menjalani latihan bersama.
“Bisa jadi karateka hasil Kejurprov dan Porprov akan masuk menggantikan yang lama. Namun demikian, hal itu nanti akan tergantung dari kualitas mereka yang dinilai oleh tim pelatih,” jelasnya.
Sementara salah seorang pelatih, Syaifuddin Tote menyebutkan untuk Kejurnas Pra PON 2015 ini, pihaknya menargetkan bisa meloloskan atlet sebanyak-banyaknya pada PON 2016 Jawa Barat. “Untuk Kejurnas itu, kita berusaha mendapatkan tiket sebanyak-banyaknya. Selanjutnya baru bicara tentang target di PON 2016 Jabar nanti,” jelasnya. (***)