PELATIH PSPS Pekanbaru, Philip Hansen Mariamis, harus tertunduk setelah tim kabupaten Bengkalis harus mengakui keunggulan tuan rumah Indragiri Hulu 1-2 (0-0) yang dilatih mantan muridnya di PSPS, Isnaini dan mantan pelatih Persires, Rikiyatno dalam lanjutan babak penyisihan grup C, Porprov VIII Riau dilapangan Garuda Air Molek.
Hasil tersebut, membuat Askar Narasinga lolos ke babak enam besar. Sementara Bengkalis harus menunggu hasil pada pertandingan terakhir grup C, menghadapi saudara muda mereka, Kepulauan Meranti, Sabtu (17/10) dilapangan yang sama.
Meranti cukup meraih hasil imbang saat menghadapi Bengkalis, karena pada pertandingan pertama melawan Inhu, Meranti bermain seri 2-2. Tidak ada kata lain, tim besutan mantan pemain Medan Jaya itu, harus menang, jika ingin lolos. Jika tidak, maka tim ngeri Sri Junjungan, harus angkat koper.
Isnaini mengatakan, anak-anak bermain baik, meskipun ketinggalan mereka terus menyerang dan akhirnya mampu membalikkan keadaan dan kemenangan diraih. Namun Isnaini harus menyayangkan kehilangan dua pemain utama mereka, Riyad yang terkena akumulasi dan Nofri yang diganjal kartu merah setelah mendapatkan dua kartu kuning.
“Kami harus kembali meramu tim ini, akibat hilangnya dua punggawa utama tersebut, namun secara umum pemain yang ada siap untuk diturunkan, tegasnya.
Sementara itu pada lanjutan penyisihan grup B, Kuantan Singingi harus mengakui keunggulan Pekanbaru, setelah pertandingan yang dilangsungkan di lapangan Titian Resak Seberida, Pekanbaru unggul 1-0.
Hasil tersebut membawa Pekanbaru ke putaran enam besar, bersama dengan Kampar dan Inhu. Sementara Kuansing harus kembali berjuang menghadapi Inhil, sabtu (17/10). Hasil seri saja bisa membuat Kuansing lolos, karena inhil saat ini bernilai minus tiga, setelah mendapatkan sangsi dari PSSI, sebab menolak bertanding pada pertandingan menghadapi Pekanbaru. (media-center)