Pengurus KONI Riau membuat kebijakan baru saat mempersiapkan diri menghadapi PON XIX/2016 di Jawa Barat. KONI Riau yang kini dipimpin Emrizal Pakis membuat kebijakan menetapkan atlet 100 persen lebih cepat yakni dua tahun sebelum PON digelar.
Kebijakan ini jelas beda dengan apa yang dilakukan penurus KONI periode sebelum-sebelumnya dimana menetapkan atlet 100 persen beberapa bulan jelang PON. “Kami ingin lebih efektif,’’ ujar Kabid Binpres KONI Riau, Sudarman Umar, Rabu 26 Februari 2014.
Ya, di PON sebelum-sebelumnya KONI menetapkan atlet PON secara bertahap mulai dari 200 persen, 150 persen, 125 persen baru 100 persen. “Kalau sekarang, 9 September tahun ini atlet 100 persen sudah harus ada sehingga dua tahun jelang PON mereka dibina KONI,” ujarnya.
Namun, Sudarman menegaskan meski sudah atlet 100 persen, sistem degradasi dan evaluasi tetap diberlakukan jelang entry by name. Untuk itu, KONI Riau meminta Pengprov Cabor untuk benar-benar ketat menetapkan atlet yang layak dipersiapkan ke PON sehingga bisa berprestasi.
“Kami telah meminta Pengprov menetapkan atlet tim bayangan PON 2016 dari sekarang. Seleksi secara ketat. Yang dipakai standar nasional bukan lokal. Jadi, Pengprov harus jujur dalam melakukan seleki. Kalau atlet tak berpotensi jangan diloloskan,’’ tegasnya.
Rencana ini sudah disampaikan KONI Riau ke Pengprov cabang olahraga dalam pertemuan di ruang rapat. “Kami sudah minta Pengprov mendata atlet mereka. Kami akan data ulang atlet yang berprestasi, berpotensi serta atlet yang sudah tak membela Riau lalu. Ini merupakan mendataan dan evaluasi awal,” ujar Wakil Sekretaris KONI Riau, Ahmad Syah Harrofie, usai rapat tersebut.(p-1)